Laman

Manuscript Celestine


First day on Second Week

Manuscript Celestine
. Buku ini yang pertama mengajariku bergerak dalam alam semesta. Meskipun banyak perdebatan mengenai buku ini, setidaknya saya telah lahap memakannya pada tahun-tahun pertama kuliah. Selahap memakan Dunia Sophie. Kegilaan sekaligus bentuk. Mengantar pada pada Plato “ The Republic”, Thomas Moore’s “ Utopia” Voltaire “ Candide” bahkan Karl Marx “The Communist Manifesto” Tapi seri ini tidak ingin berbincang tentang buku lain yang disebutkan terakhir. Nanti saja ada waktunya.

Tidak pernah ada yang namanya kebetulan. Setidaknya itu salah satu kata kunci di buku pertamanya. Sangat ingat waktu itu sangat bersemangat mengetahui apapun yang ada didepan mata, yang didengar oleh telinga atau yang sempat dirasakan. Kelompok Tikar Pandan, gabungan anak muda dari berbagai latarbelakang identitas agama dan suku di Jogjakarta telah membawaku hingga pada detik ini. Ah, iya tentu saja bukan hanya dari sejak bergabung dengan segerombolan orang gila yang senang bercengkrama dengan filsafat dan rajin berkumpul di rumah Romo Mangunwijaya yang sederhana dan memberi aura inspiratif itu. Namun sejak awal ketika pilihan-pilihan dilakukan.