Laman

Somewhere Over The Rainbow


One day in fourth weeks

Baling-baling fan besar yang tergantung di tengah kamar itu memantul di dinding putih menimbulkan bayangan hitam bergerak. Membantu focus mataku yang tak bisa terpejam. Juga membantu membuatku berpikir hal apa saja yang tiba-tiba bermunculan. Daripada kosong. Sandy Sandhoro cukup membantu dengan kekuatan vocal kuat namun bernapas tak berdaya bilang tentang end of the rainbow, tapi yang teringat syair The Wizard of Oz. Entah ini sudah hari keberapa. Bisa saja saya menghitung ulang, agar pikiran bisa diingatkan bahwa tanggal berlalu cepat, dan semuanya akan baik-baik saja pada akhirnya.tapi tidak ada gunanya. Hanya saja dada sesak, ditutup dengan sakit perut tidak karuan. Kaki baik-baik saja. Secara teknis kedokteran.

Meskipun sudah dua hari ini melewatkan embun dan sinar matahari. Sulit mencari alasan. Mengapa. Tidak adil menyalahkan “Cinderela’s Sister” made in korea yang berseri-seri itu. Hanya ingin pulang. Atau paling tidak melewati malam ini agar cepat pagi.

World Within


Days on third weeks

Masih sangat ingat tiga bulan pasca kecelakaan adalah masa-masa yang mengerikan untuk jiwa dan pikiranku. Bukan saja badan. Tidak ada yang bisa dilakukan. Bahkan terlalu takut untuk melanjutkan berpikir, terasa seperti berada dalam kotak hitam kecil. Sudah kecil, hitam pula. Pekat. Kemudian seseorang dengan penuh kasih dan sangat serius menerima menjadikan kotak hitam kecil itu menjadi lebih berwarna dan sedikit lebih luas untuk bernapas. Bahkan melanjutkan hidup. Sophia yang masih sangat kecil, selalu ingin digendong, selalu ingin ditemani dan ingin bermain membuatku merasa menempatkannya dalam penjara anak-anak.

Itu, dua tahun yang lalu. Sebuah awal dari kehidupan baru yang kemudian mengantar pada detik catatan ini. Juga sebuah titik yang mengantarkan pada semangat yang melampaui keberadaan fisik. Mengabaikan kondisi kaki yang berlobang, dan hitam, membawanya berkeliling. Seringkali lupa bahwa kaki ini masih saja tetap kaki yang butuh tanah untuk meletakkannya. Tongkat terasa lebih bersahabat dua tahun kemudian. Sophia bukan satu-satunya alasan meskipun dia selalu yang menjadi satu-satunya alasan.