Laman

Donut


Step Project - A day of surgery

Thursday, 12 May 2011, 17.07

“Makan yang banyak” itu pesan paling asyik yang selalu ditunggu-tunggu pasca operasi atau ketika dalam keadaan sakit. Hobi makan memang sudah anugerah yang mengimbangi bentuk tubuhku yang kecil, lucu dan pendek ini dengan aktivitas seluruh tubuh yang kadang sering sulit berhenti kalau sudah punya ide. Pernah juga sempat berpikir keras ketika banyak orang keheranan dengan porsi makan yang tidak sesuai dengan badanku. Senjata jawaban akhirnya ditemukan dan dalam sejarahnya berhasil membungkam semua orang yang berniat menjahili niat makanku yang besar. Bapak angkatku, George, seorang penulis dan peneliti blasteran Belanda dan Semarang, kesekian kalinya bertanya: “kemana semua makanan yang masuk dalam tubuhmu” Seperti biasanya, menjawab pertanyaan dari seorang George harus dengan jawaban yang sekiranya tidak akan memperpanjang percakapan selama dua jam kemudian. Setelah memutar mata mencari akal, dengan tanpa kata, jari telunjuk mengarah pasti ke bagian atas agak tengah antara dua alis. Senyum puas langsung mengembang ketika George bereaksi dengan menggeleng-gelengkan kepala tanda kalah. Sejak itu George bahkan melarang orang-orang di dekatnya untuk bertanya yang sama. Jangan coba-coba, dia punya jawaban mematikan.

Aha, makanan tradisional daerahku, Dui, berada di urutan nomor satu makanan kesukaan. Hm, rasanya semua makanan di desaku adalah makanan paling terbaik di muka bumi. Tentu saja susah untuk mencari makanan itu di pulau dewata yang rasanya lebih banyak dihuni oleh para pendatang luar negeri ini. Kalau sudah bicara makanan luar negeri, satu-satunya makanan yang bisa memuaskan keinginan makanan yang menggebu-gebu pasca operasi hanya satu: donut. Tentu dunkin donut. Entah kenapa rasanya sangat memuaskan terutama dengan coklat. Kalau menemukannya, atau melihatnya saja pasti gelembung-gelembung udara dalam perut akan melompat-lompat, saling berbenturan hingga terpaksa membentuk gelembung besar yang terlalu besar untuk menampung semuanya, lalu pecah. Rasa coklat kemudian akan mengalir indah mengisi kekosongan itu di dalam aliran darah yang bisa dipastikan merah.

Maka, empat jam pasca operasi, saat obat bius masih merajai sendi-sendi di tiga bagian operasi, rasanya riang sekali melihat kedatangan dua saudara baru dari Lokapala, Sue dan Serrena. Serrena berulangkali memastikan bahwa semua peralatan dikiri kanan berfungsi baik sambil menacungkan jempol "awesome". Mereka bukan hanya mengalirkan semangat besar melalui operasi super cepat ini. Tapi mereka juga tahu benar bagaimana memastikan agar para daginger dan tulanger baru yang berpindah tempat itu akan merasa nyaman dan tidak terlalu malu-malu berkenalan dengan tempat baru mereka. Begitu melihat kotak berwarna coklat bergambar satu cup minuman, semua proses penerimaan makan dalam tubuh segera langsung disiapkan. Horayyy, donuattttt.

Tosss,….!!

Step Project – a day of surgery : donut will be perfect pos the surgery…with lemon tea. Yuuummmmmmyyy….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar