Laman

Menciptakan

Day 7 - First Week

Tidak pernah ada yang mudah pada tahap-tahap awal memulai. Seringkali hanya berupa khayalan yang membentuk mimpi. Tapi lebih baik daripada tidak. Jadi pagi hari dalam minggu pertama adalah membentuk khayalan menjadi mimpi. Itu saja dulu. Setidaknya kepastian dari dokter dari semua proses perawatan yang ada sejak awal, dan dukungan dari sahabat juga cinta dari kekasih menjadi jaminan awalnya.

Ini dipermudah karena saya sebelumnya sudah pernah belajar tentang teori menciptakan kenyataan berawal dari mimpi dalam konteks rasa sakit di Komunitas Capasitar. Sebuah komunitas yang berorientasi pada proses penyembuhan pertama-tama melalui diri sendiri. Sudah sejak 4 tahun lalu di Jogjakarta, ide-ide dalam Capasitar, terutama Taichi dikenal. Namun lebih banyak dari pengenalan itu adalah sebuah pelarian saat diri harus menanggung beban yang pada akhirnya melahirkan keindahan. Karena itu lebih banyak melakukannya sebagai sebuah penghiburan bukan sebuah proyek.


Bali, penuh dengan kejutan sejak awal menginjakkan kaki disini bertahun yang lalu, bahkan sebelum tahun lalu. Bali, dimanapun tempatnya kemudian mengambil tempat di hati karena kejutan yang diciptakannya dalam banyak kebetulan yang bukan sebuah kebetulan. Pertama, Sue. Orang ketiga yang kemudian menciptakan dan mendorong kondisi sekarang. Ada juga, Yopi, salah satu kawan, yang mengingatkan kembali ide bertahun lalu di Jogjakarta. Setahun yang lalu, di Jimbaran saat mengikuti seminar perempuan nasional, yang menyebabkanku berkelahi tak henti dengan Dika, kami bertemu. Rasa kaget pertama-tama terlihat ketika melihat kondisiku, tapi tidak pernah menyampaikan dengan sangat terbuka selain dalam bentuk tepukan hangat di pundak dengan kesungguhan. Dalam perbincangan kurang dari 30 menit, Yopi mengingatkanku tentang pikiran, perasaan dan mimpi. Tentang menciptakan mimpi dimulai dari pikiran, mengasahnya dalam perasaan.Lalu, tindakan akan mengikuti.

Saya belum pernah bertemu lagi dengannya sejak itu, meskipun saya tahu dia masih di Bali, namun mengakui kebenaran yang diceritakannya. Paling tidak hari-hari berawal dari menciptakan mimpi dalam pikiran dan perasaan. Tindakan akan mengikuti. Energi ide mengalir dari pikiran hingga pada ujung-ujung cangkok di bagian dalam sana. Hingga dalam tidur.

Telah terbiasa berjalan dengan tongkat selama dua tahun lebih telah menyebabkan banyak syaraf tertidur. Membangunkannya bukanlah soal gerak mekanik, tapi psikologis, pada awalnya. Membutuhkan pikiran dan perasaan agar energi itu mengalir dalam alam bawah sadar hingga mekanik. Kata Dr. Wien biasakan bergerak. Ide tentang energi membawa lebih dari itu. Bukan bergerak secara mekanik, tapi juga dalam jiwa, alam bawah sadar yang tertidur terlalu lama. Pikiran, perasaan. Bergerak, itu soal itu.

Step Project : Pain Drain, mengeluarkan dan mengambil energi. Mengalirkannya dalam pikiran hingga dalam perasaan. Lalu tindakan mengikuti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar