Laman

Menapak Mimpi-mimpi


Days on Sixth Weeks

Alam selalu punya cara yang tidak diduga menyambut setiap perasaan orang. Atau merayakan peristiwa yang terjadi. Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Lokapala, taman berukuran 1 are ini menjadi tempat favorit. Waktu itu bahkan sudah membayangkan bagaimana rumput hijau yang selalu rapi akan menjadi tempat berdansa yang sempurna. Udara yang hangat, tentu saja karena berada jauh dibawah garis katulistiwa jika dibandingkan dengan daerah kelahiranku, dan musim yang tepat menyertai proses awal tarian diujung-ujung jari kaki.

Jika biasanya rintik hujan menyambut pagi dan matahari nampak malu menghangatkan bumi, hari kedua sejak kaki menyentuh bumi terasa sangat menyenangkan. Matahari mau berbagi energi panasnya menghangatkan kaki sedetik keluar dari teras. Udara yang hangat bertiup melingkari dinginnya badan. Kucing-kucing menatapku penasaran ingin tahu apa yang berbeda. Katak-katak yang tersebar di berbagai sudut taman, ikan yang menari-nari di kolam kecil samping istana Lilo dan jendela kamar seperti berhenti sejenak beraktivitas, mendengar suara kecil tapak kaki. Bukan, bum….bum….bumm….ah itu suara kaki raksasa dalam dongeng sebelum tidur. Tak tik tak tik tak tik…ssssrrrrrrrrr…..


Pelan tapi pasti. Menari-nari di atas rerumputan. Tidak terasa sakitnya, bagiku.

Apa ada yang melihat senyum diwajahku??

Ah, ingin berbagi perasaan senang ini.

Hei….lihat..lihat...ada yang lihat??itu.....itu...ada lingkaran cahaya di ujung kakiku!

wow...

Tiba-tiba,

“Selamat datang di alam” suara itu seperti mimpi saja…oke..oke, ini berlebihan tapi darimana suara itu datang.

“Jangan terlalu senang dulu, ini baru awal, apa kau hanya mau menapak 5 kg di berat kaki?” suara itu muncul lagi.

"apa?"

"Jangan terlalu senang...kau belum selesai"

Merasa kesal, aku meyahut “halooooo……tidak bisakah bersenang-senang sedikit?ini pertama kali menapak setelah 2 tahun, kenapa tidak boleh berlebihan”

“Jadi kau sudah puas??” tanya suara itu

Aku diam sejenak.

“Tentu saja tidak” kataku lalu diam lagi. Yah. Tentu saja tidak, bagaimanapun ingin lebih dari ini. “ah, kenapa mengangguku????”akhirnya kataku dengan suara lebih keras “aku hanya ingin menikmati saat ini. “

“Menikmati? Ha ha ….kau lucu sekali!apa yang bisa dinikmati??look…..kau masih berjalan dengan dua tongkat, dan hanya 5 kg yang bisa dibebankan ke kaki kananmu sekarang. Kau bahkan tidak bisa tidur tadi malam karena kakimu terasa sangat berat dan lelah setelah seharian kemarin bersukaria di taman dengan 5 kg itu…” suara itu meninggi. Puas melihat ekspresi wajahku terlihat merenung “jadi, kau masih mau bilang kalau mau menikmati sekarang??heiiii….sadar, masih panjang jalanmu. Jangan puas lebih cepat dari yang seharusnya!”

Lanjutnya menasehatiku “Orang lain tidak akan menyumbangkan dana untuk penyembuhanmu, untuk operasimu, bahkan anakmu sudah menderita karena ditinggalkan tidak hanya untuk 5 kg…wake up…” lalu bla…bla..bla…suara itu mengingatkanku soal sekolah perempuan, soal mimpiku tentang anak-anak, soal keinginanku untuk punya cinta…dan bla..bla…

Kaki terus menapak, bahkan mulai menghentak-hentak. Emosi. Suara ini benar-benar terlalu visioner.

Tiga puluh menit kemudian.

…….

“Saya tahu” sahutku pelan. Mengangkat wajahku dari tatakan tempat pijak kaki yang diatur rapi diantara rerumputan.

“Saya tahu” ulangku “Ini baru awal dari semua hal yang membawaku kemari. Tapi menikmati ini membuatku mengerti makna hidupku sendiri. Memahami bagaimana menghargai diri sendiri dan orang yang kucintai. 5 kg memang masih bukan apa-apa. Tapi itu sebanding dengan semua awal dari mimpi untuk membahagiakan orang lain, mencintai orang lain dengan maksimal dari apa yang kupunya. Membuatku sadar bahwa hidup ini terlalu indah untuk disia-siakan setiap menitnya, setiap detailnya. Bahkan untuk 5 kg”

Aku berdiri, beranjak dari gazebo

“dan, apa yang kau tahu tentang cinta?...”lanjutku sambil mulai menapak lagi. Suara itu langsung lenyap.

Tak tuk tak tuk tak tuk …

Irama ini..

Step Project : menikmati setiap tapak untuk cinta yang besar dan mimpi yang bahagia. Menapak 5 kg pada kaki, satu minggu pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar