Laman

Tarian di Ujung Kaki


Sixth Weeks

“Seluruh alam semesta seakan-akan menari di telapak kaki. Sedetik setelah menyentuh basah tanah”.

****
Tahu bagaimana rasa tanah setelah hanya bisa mencium baunya selama 2 tahun? Ini kabar keajaiban yang terus berlangsung. Sesuatu sedang bergerak dalam urat-urat syaraf ditelapak kaki pada pukul 08.23, minggu ke 5 hari ke 38.

Hanya rumput, semut, katak, kucing, juga matahari yang nampak malu , pagi itu jadi saksinya. Bahkan lilo saja masih tidur. Yana sibuk di dapur, sue masih tidur, jane sedang dengarkan music klasik di kamar mandi. Seluruh alam semesta seakan menari-nari di telapak kaki sedetik setelah menyentuh basah tanah.

Sejak semalam, sejak Dr. Wien mengatakan hal yang membuat hati berdetak lebih cepat, sejak foto beradiasi tinggi hitam putih dicetak, tak sabar menunggu pagi ini.Pagi ini saja terasa membayar penungguan selama bertahun-tahun, berbulan-bulan. Tidak peduli hanya diperbolehkan 5 kg saja berat yang bisa ditanggung di awal minggu pertama kaki boleh menjejak. Masih menggunakan tongkat sebagai pengukur berat yang harus ditanggung kaki. Tapi, merasakan sambungan langsung dengan bumi di jari, telapak kaki rasanya senang sekali. Ah, hari-hari akan berlangsung lebih mudah dan ringan.

Mimpi-mimpi terasa lebih dekat.

Cuaca seperti juga mau berpartisipasi dengan keriangan pagi ini. Setelah matahari disembunyikan oleh awan, menyusul gerimis kecil memaksa menghentikan aktivitas kaki yang masih sangat ingin berbincang lagi dengan tanah, lalu semburat kuning menyisir pepohonan di taman itu menghangatkan kembali rumput yang basah. Suara para pekerja di samping rumah tidak lagi terasa sangat mengganggu, meskipun tetap mengganggu dengan celotehan mereka yang khas Banyuwangi, tapi lebih suka menjadi pengiring lagu. Mungkin bukan lagu Jazz kesukaanku, tapi dentuman-dentuman martil, paku dan lainnya. Tetap saja, pagi ini terasa alam bersamaku.

Kebetulan yang tidak pernah adalah kebetulan, dokter yang professional, sahabat yang mendampingi tulus, cinta yang menjadi inspirasi, buah hati yang menunggu, diracik dengan kesabaran dan ketekunan serta harapan dan mimpi menjadi satu pagi ini.
Ah, ya. Satu hari awal ini jadi awal.

Terimakasih.

Step Project : Hari-hari dengan bumi dan kaki telah dimulai. Pijakan kaki, merasakan lagi bumi dalam diri dengan kaki. Jalan dengan berat 5 kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar