
One day in fourth weeks
Baling-baling fan besar yang tergantung di tengah kamar itu memantul di dinding putih menimbulkan bayangan hitam bergerak. Membantu focus mataku yang tak bisa terpejam. Juga membantu membuatku berpikir hal apa saja yang tiba-tiba bermunculan. Daripada kosong. Sandy Sandhoro cukup membantu dengan kekuatan vocal kuat namun bernapas tak berdaya bilang tentang end of the rainbow, tapi yang teringat syair The Wizard of Oz. Entah ini sudah hari keberapa. Bisa saja saya menghitung ulang, agar pikiran bisa diingatkan bahwa tanggal berlalu cepat, dan semuanya akan baik-baik saja pada akhirnya.tapi tidak ada gunanya. Hanya saja dada sesak, ditutup dengan sakit perut tidak karuan. Kaki baik-baik saja. Secara teknis kedokteran.
Meskipun sudah dua hari ini melewatkan embun dan sinar matahari. Sulit mencari alasan. Mengapa. Tidak adil menyalahkan “Cinderela’s Sister” made in korea yang berseri-seri itu. Hanya ingin pulang. Atau paling tidak melewati malam ini agar cepat pagi.
Memang.Penyembuhan butuh proses. Dan sebuah proses butuh napas panjang untuk bisa mendapatkan pelajaran. Juga hasil yang terbaik. Tapi disinilah saya. Mengatur napas kembali.Entah apa yang sedang terjadi.Beginikah rasanya?
Pernah ada suatu mimpi. Seperti kata Sophie “pelangi itu punyaku” sambil tangan mungilnya menunjuk-nunjuk pelangi di balik gunung dalam perjalanan pulang saat gerimis masih membasahi tanah yang belum sempat kering sejak neneknya,mama dimakamkan.Mungkin kata itu karena dia tidak percaya pelangi itu ciptaan Tuhan seperti kata lagu anak-anak. Tentu saja karena dia belum tahu asal mula semburat warna-warni itu setiap habis hujan turun dan bertemu matahari. Jadi dengan lantang berteriak “itu punya oppie, mama!” artinya pencipta , pemilik dan pengagumnya dia saja. Salah satu hal yang paling menyenangkan menjadi anak-anak adalah bisa memberi makna bagi apapun yang menjadi mimpinya. Seperti menjadi pencipta, pemilik pelangi. Dan, kalau sudah seusia mamanya, dia bukan tidak mungkin akan menyadari seringkali mengagumi lalu mengklaim sesuatu menjadi milik kita tidak selalu berarti milik kita.
Seperti awan yang harus melalui massa berat sebelum memberi kehidupan pada bumi, meninggalkan embun, menghasilkan pelangi...
Mengertikah kau.Kaki?
Step’s project : sesak, mampir sebentar saja ya.Somewhere over the rainbow, i know.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar